Sabtu, 23 Januari 2010

makalah RESISITOR

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada sekarang ini, sering kita jumpai banyak alat-alat elektronik, misalnya Resistor. Namun masih banyak diantara kita yang belum mengerti apa kegunaan dan bagaimana cara menggunakan resistor itu sendiri. Padahal resistor sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang elektronika sehingga perlu adanya penjelasan tentang Resistor.

Oleh sebab itu, penulis membuat satu makalah yang mengkaji tentang tentang Resistor dan bagaimana penggunaan dan cara menggunakan Resistor itu sendiri, sehingga dapat meberikan informasi kepada pembaca mengenai Resistor.

B. Rumusan Masalah

Apabila kita melakukan suatu kegiatan, biasanya ditemukan beberapa permasalahan yang harus dipecahkan demi mencapai tujuan, dan pada setiap permasalahan akan diselesaikan dalam uaraian-uaraian pada pembahasan selanjutnya.

Demikian juga halnya dalam topik makalah ini, maka penulis menemukan permasalahan yaitu :

1. Bagaimana pemahaman penulis tentang Resistor ?

2. Bagaimana pemahaman penulis tentang jenis-jenis Resistor ?

3. Bagaimana pemahaman penulis tentang cara menggunakan Resistor ?

C. Tujuan penulisan

Dalam penulisan makalah penulis mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, tujuannya yaitu :

1. Untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah material listrik.

2. Mamberikan penjelesan kepada penulis dan pembaca tentang apa yang dimaksud Resistor.

3. Mengemukakan kepada penulis dan pembaca tentang jenis jenis Resistor.

4. Menjelaskan tentang tata cara penggunaan Resistor.

D. Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah ini penulis memperoleh beberapa manfaat yaitu:

1. Memberikan pemahaman lebih lanjut bagi penulis dan pembaca mengenai Resistor.

2. Memberikan pengetahuan bagi penulis dan pembaca tentang jenis-jenis Resistor.

3. Dapat mengembangkan kemampuan penulis dalam penyusunan sebuah makalah serta sistematika penulisannya.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Resistor

Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai tahanan tertentu dan menyerap energi dalam bentuk panas. Dalam prakteknya resistor juga disebut tahanan atau hambatan listrik, ada juga yang menyebut resistance atau werstand (belanda). Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari karbon.

Pada umumnya resistor yang banyak beredar dipasaran yaitu resistor dengan bahan komposisi karbon, dan metal film. Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita pita warna yang melingkar di badan resistor.

Bentuk fisik dari resistor adalah seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 1. Bentuk fisik resistor

Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar), satuan yang dipakai untuk menentukan besar kecilnya nilai resistor adalah OHM atau disingkat dengan huruf yunani OMEGA (Ω).

Nilai satuan terbesar yang dipergunakan untuk menentukan besarnya nilai Resistor adalah :

ü 1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000.000 Ohm

ü 1 Kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ohm

B. Kegunaan Resistor

dalam kehidupan sehari-hari Resistor memilki banyak kegunaan, terutama dalam bidang elektro. Adapun kegunaan Resistor sebagai berikut :

1. Pembangkit potensi listrik

Maksudnya bahwa Resistor bisa menimbulkan potensial listrik dengan nilai tertentu. Coba lihat gambar berikut !

A C A

Baterai baterai


B B

Vab = 0 Vab = 1volt, Vac = ½ volt

Gambar 2. Contoh rangkaian

Dari gambar ini jika suatu rangkaian kawat tanpa tahanan maka potensialnya nol, tetapi jika diberi tahanan maka potensialnya menjadi tidak nol (dalam gambar terjadi potensial 1 volt dan ½ volt)

2. Memperkecil tegangan (potensial) listrik

Maksudnya dengan pemasangan ini kita barhasil menurunkan tegangan listrik dari suatu sumber listrik. Misalnya bila kita berkehendak memutar suatu motor listrik dengan tegangan 6 volt sedang kita memiliki accu 7,5 volt atau 12 volt, maka caranya bisa dipasangkan tahanan dengan perhitungan tertentu. Bila motor listrik tersebut memiliki tahanan dalam sebesar 3 ohm maka agar diperoleh potensial 6 volt sebagai dimaksud kita harus memasangkan tahanan sebesar 3 ohm pada accu 12 volt.

3. Memperkecil arus listrik

Maksudnya yaitu jika dipasangkan suatu tahanan dakam suatu rangkaian kawat maka akibatnya arus listrik yang mengalir menjadi lebih kecil

4. Pembagi tegangan listrik

Maksudnya bahwa dengan pemakaian tahanan ini kita akan berhasil membagi tegangan listrik dari suatu sumbar listrik, tetapi bila hasil pembagian itu dijumlahkan hasilnya akan sama dengan tegangan sumbernya.

C. Macam-macam Resistor

1. Resistor tetap (Fixed Resistor)

Resistor tetap adalah komponen yang memiliki nilai tahanan yang tetap tidak dapat diubah-ubah, besarannya sudah ditetapkan oleh oabrik pembuatnya. Pada umumnya bentuk fisik dari resistor jenis ini bentuknya kecil, ada yang berbentuk bulat panjang, segi empat dan lain-lain.

2. Resistor tidak tetap manual (Adjustable Manual Resistor)

Resistror jenis ini adalah resistor yang nilainya dapat diubah. Resistor ini juga dikenal dengan :

Ø Potensiometer, yang dapat diubah dengan memutar gagangnya.

Ø VR (Variable Resistor) atau disebut juga trimpot (trimeter potensio).

Gambar 3. Potensiometer dan trimpot

3. Resistor tidak tetap otomat (Variable Resistor devices)

Resistor jenis ini bisa berubah nilainya secara otomatis. Bila terkena cahaya atau panas. Selama ini yang banyak kita jumpai adalah :NTC (Negative Temperature Cooficient) dan LDR (Light Dependence Resistor).sesuai dengan namanya maka resistor NTC bila terkena panas maka nilai hambatannya dapat berubah mengecil sedangkan LDR akan mengecil nilai hambatannya bila terkena cahaya.

Gambar 4. NTC dan LDR

D. Memahami dan Mengenali Kode Warna Resistor

Warna

Gelang 1

Gelang 2

Gelang 3

Gelang 4

Hitam

0

0

-

-

Coklat

1

1

10

1%

Merah

2

2

2%

Jingga

3

3

3%

Kuning

4

4

4%

Hijau

5

5

5%

Biru

6

6

6%

Ungu

7

7

7%

Abu-abu

8

8

8%

Putih

9

9

9%

Emas

-

-

5%

Perak

-

-

10%

Tak warna

-

-

-

20%

Tabel 1. Arti kode warna resistor

Nilai ukuran dari resistor itu ada yang tertulis langsung dibadannya dan ada pula yang hanya memakai kode warna dengan nilai tahanan yang tertentu besarnya. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (electronic industries association). seperti yang ditunjukkan dalam tabel diatas.

Dari daftar tabel tersebut terdapat faktor perkalian seperti , , dan seterusnya merupakan bilangan pangkat dari perkalian nilai pada masing-masing warna. Sedangkan toleransi yang dinyatakan dengan persen artinya bahwa nilai resistor tersebut bisa berukuran lebih besar atau lebih kecil dari ukuran yang sebenarnya.

Cara untuk mengetahui atau membaca nilai tahanan yang memekai kode warna adalah sebagai berikut :


Jingga

Kuning

Biru

perak

Gambar 5. Membaca kode warna resistor

Maka nilai resistor adalah = 34 x 1000.000 = 34.000.000 Ohm dengan toleransi 10% atau 34.000 Kilo Ohm atau 34 Mega Ohm dengan toleransi 10%. Jadi nilai resistor tersebut atau kapasitasnya berukuran antara 3.060 Kilo Ohm sampai dengan 3.740 Kilo Ohm.

Selanjutnya, misalkan sebuah resistor mempunyai kode warna sebagai berikut : gelang ke-1 (merah), gelang ke-2 (merah), gelang ke-3 (hitam), dan gelang ke-4 (tidak berwarna). Maka nilai atau kapasitas resistor tersebut adalah = 22 x 1 = 22 Ohm dengan toleransi 20%. Dengan demikian resistor tersebut berukuran antara 17,6 Ohm sampai dengan 26,4 Ohm.

Selain kode warna tersebut, terkadang resistor biasanya yang banyak dipakai adalah kode abjad. Misalnya saja huiruf R, K, dan M yang memiliki masing-masing Misalnya R = X1, maka hal ini dibaca R = x 1,lalu pada K = x 1.000, dan M = x 1.000.000. umpamanya saja ada sebuah resistor tertulis 4K7. Maka kapasitas dari resistor itu dibaca 4,7 Kilo Ohm. Demikian juga dengan toleransinya yang dinyatakan dengan persen (%) sering pula ditulis dengan huruf F = 1% atau G = 2%, H = 2,5%, K= 10%, dan M= 20%. Jadi kalau seandainya pada resistor tertera tulisan 4K7 J, berarti nilai tahanannya 4,7 Kilo Ohm dengan toleransi 5%.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bedasarkan makalah yang telah disusun oleh penulis maka penulis kesimpulan sebagai berikut :

1. Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai tahana tertentu dan menyerap energi dalam bentuk panas.

2. Resistor berguna sebagai Pembangkit potensi listrik, memperkecil tegangan (potensial) listrik, memperkecil arus listrik, dan sebagai pembagi tegangan listrik.

3. Resistor dapat dibedakan menjadi Resistor tetap (Fixed Resistor), resistor tidak tetap manual (Adjustable Manual Resistor), dan resistor tidak tetap otomat (Variable Resistor devices).

B. Saran

Selain menarik kesimpulan, penulis juga mengajukan saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya dalam penggunaan alat-alat elektronika, terlebih dahulu harus dipelajari manfaat maupun cara penggunaan alat tersebut.

1. Diharapkan agar penulis maupun pembaca mempelajari lebih lanjut mengenai resistor.

2. Kita sebagai jurusan teknik elektro sebaiknya mempelajari lebih lanjut mengenai alat-alat elektonika.

DAFTAR PUSTAKA

Rusmadi, Dedy. 2001. Mengenal Komponen Elektronika. Bandung ; PT. Pionir Jaya.

Prasetyono, Dwi Sunar. 2003. Belajar Sistem Cepat Elektronika. Yogyakarta ; PT. Absolut.

Zam, Efvy Zamidra. 2002. Mudah Menguasai ElektronikaI. Surabaya ; PT. Indah Surabaya.

Wasis p. 1981. Keterampilan Elektronika. Surabaya ; PT. Usaha Nasional.

1 komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
hy,,,, salam kenal semuanya..